1. Lembah Arau
Lembah harau terletak di Provinsi Sumatra Barat, tepatnya masuk wilayah kabupaten 50 Kota, 17 Km dari kota Payakumbuh. Terletak di tepi jalan Bukittinggi – Pekanbaru. Lembah yang ditetapkan sebagai cagar alam sejak Januari 1993, dengan luas sekitar kurang lebih 270 hektar. Tidak afdol rasanya bila sudah ke Bukttinggi tidak menyempatkan diri untuk mampir ke lembah harau. Lembah yang terkenal dengan kakayaan hayati, dengan panorama dinding batu cadas yang tegak lurus, sehingga juga merupakan surga bagi para pecinta panjat tebing. pemandangan sawah yang diapit dengan dinding dinding tegak berwarna warni merupakan keelokan tersendiri yang seakan akan menjadi ucapan selamat datang.
Didalam lembah harau kita bisa menikmmati pemandangan sawah terhampar, pemandangan dinding tegak berwarna yang sangat memanjakan mata. Dan disalah satu dindingnya, ada prasati yang bertuliskan ECHO,
Prasasti ECHO
dimana bila kita berdiri tepat didepannya, maka dinding itu akan memantulkan sura kita,bunyi itulah yang disebut dengan echo. Akan tetapi bila kita bergeser sedikit saja, maka suara kita tidak akan terpantulkan.Kita juga akan menemukan beberapa gua kecil, hasil kreasi alam, tapi sayang tangan tangan jahil meninggalkan coretan coretan yang merusak keindahan dindingnya.
Didalam area lembah kita juga akan menjumpai beberapa air terjun, disarankan mengunjungi lembah harau saat musim penghujan, karena akan banyak kita jumpai air terjun dari yg kecil sampai yang besar dengan volume air terjun yang deras, dan bila beruntung, kita akan
Pelangi dikaki air terjun Harau
mendapatkan pelangi yang muncul di kaki air terjunnya. Ada salah satu kolam pemandian persis dibuat di bawah kaki air terjun. Air terjun lainnya jg akan kita jumpai di sisi sebelah kanan pintu masuk, ada air terjun relatif besar, sehingga membentuk kolam
Air terjun harau
alami yang besarnya menyesuaikan volume air terjunnya. Dibawahnya juga banyak batu besar yang bisa kita gunakan untuk duduk sembari menikmati hawa dingin air yang jatuh ke bawah.
Suara beragam fauna masih kita bisa dengar, seperti suara siamang yang melengking, tapi jarang menampakkan dirinya. Dan kalau beruntung kita juga masih bisa melihar monyet ekor panjang yang semakin langka populasinya. Taman margasatwa juga bisa kita jumpai didalamnya, tetapi kondisinya kurang terawat, dan koleksinya tidak begitu lengkap. Untuk kekayaan flora, kita bisa menemukan berbagai tumbuhan unik yang tumbuh subur disana,
Salah satu keaneka ragaman hayati lembah harau Lembah harau terletak di Provinsi Sumatra Barat, tepatnya masuk wilayah kabupaten 50 Kota, 17 Km dari kota Payakumbuh. Terletak di tepi jalan Bukittinggi – Pekanbaru. Lembah yang ditetapkan sebagai cagar alam sejak Januari 1993, dengan luas sekitar kurang lebih 270 hektar. Tidak afdol rasanya bila sudah ke Bukttinggi tidak menyempatkan diri untuk mampir ke lembah harau. Lembah yang terkenal dengan kakayaan hayati, dengan panorama dinding batu cadas yang tegak lurus, sehingga juga merupakan surga bagi para pecinta panjat tebing. pemandangan sawah yang diapit dengan dinding dinding tegak berwarna warni merupakan keelokan tersendiri yang seakan akan menjadi ucapan selamat datang.
Didalam lembah harau kita bisa menikmmati pemandangan sawah terhampar, pemandangan dinding tegak berwarna yang sangat memanjakan mata. Dan disalah satu dindingnya, ada prasati yang bertuliskan ECHO,
2. Wisata Goa Kelelawar, Ngalau Indah
Ngalau Indah merupakan kawasan gua yang berada di lereng Bukit Simarajo, Kota Payakumbuh, dengan kontur sangat unik, berundak dan berbatuan indah. Area parkir Ngalau Indah ini berada pada ketinggian bukit, sekitar 750 m dari tepian Jalan Raya Bukittinggi – Payakumbuh, dengan pemandangan lepas ke arah perkotaan di beberapa titik.
Penanda tempat wisata Ngalau Indah Payakumbuh yang berada di dekat pertigaan pada GPS: -0.256630, 100.609000 di Jalan Raya Bukittinggi – Payakumbuh, menuju ke arah Ngalau Indah.
Denah yang dibuat dengan cukup baik, dipasang di dekat area parkir yang memperlihatkan pintu-pintu gua, alur lintasan, undakan dan apa yang dilihat pengunjung di dalam gua Ngalau Indah.
Denah yang dibuat dengan cukup baik, dipasang di dekat area parkir yang memperlihatkan pintu-pintu gua, alur lintasan, undakan dan apa yang dilihat pengunjung di dalam gua Ngalau Indah.
Undakan menuju mulut gua Ngalau Indah yang kondisinya baik dan mudah untuk dilalui pejalan, di bawah rimbun pohon yang meneduhi area mulut gua.
Sebuah batu besar di dekat mulut gua Ngalau Indah. Area di dekat mulut gua ini sangat luas dengan penerangan yang baik. Di sini terdapat undakan, menurun ke arah dasar gua Ngalau Indah.
Salah satu bagian dinding gua Ngalau Indah yang berwarna putih kekuningan dengan lekuk-lekuk yang indah. Sayang sekali tangan-tangan jahil masih mengotori keindahan dinding gua Ngalau Indah ini.
Ruangan luas yang berada tidak jauh dari mulut gua Ngalau Indah dimana terdapat batu gajah yang pertama, dan beberapa batuan besar lainnya yang bentuknya menyerupai sebuah altar.
Salah satu undakan gua Ngalau Indah dengan langit-langit tinggi dibalut batuan kapur berwarna putih kekuningan dan abu-abu. Penerangan di dalam gua Ngalau Indah ini cukup baik, demikian juga dengan sirkulasi udaranya.
Salah satu mulut gua Ngalau Indah yang berada di ujung lintasan gua. Namun pengunjung biasanya tidak keluar dari mulut gua ini.
Di terangi lampu senter, terdapat dinding batuan kapur mengandung kuarsa yang berkeredep biru keunguan ketika terkena bias sinar.
Stalagtit Ngalau Indah yang menyerupai nganga mulut raksasa dengan deretan gigi runcing yang sebagian telah rompal. Batuan stalagtit dan stalagmit di dalam gua Ngalau Indah ini diberi nama oleh penduduk setempat, diantaranya disebut sebagai Batu Tetesan Air Mata, Batu Tangkai Payung, Batu Kelambu, Batu Tirai Pengantin, dan Batu Ibu Menangis.
Salah satu undakan Ngalau Indah yang menuju mulut gua ketiga yang letaknya di bagian atas mulut gua pertama, sekaligus berfungsi sebagai pintu keluar bagi para pejalan.
Dinding batuan kapur yang sangat tinggi dengan bentuk lekukan indah di dalam gua Ngalau Indah.
Sebuah stalagmit Ngalau Indah yang bentuknya menyerupai sebuah singgasana raja.
Dinding-dinding tinggi Ngalau Indah yang terbentuk dari lelehan batu kapur yang berlangsung selama ratusan tahun ini menciptakan bentuk-bentuk yang artistik.
Sebuah undakan Ngalau Indah di bawah relung-relung gua putih hijau kekuningan. Meskipun terlihat agak kurang bersih dan kurang terawat, namun kondisi gua Ngalau Indah ini masih bisa dikatakan cukup baik.
Pemandangan ke arah mulut gua Ngalau Indah pertama, dilihat dari mulut gua di atasnya yang berfungsi sebagai pintu keluar. Sulur-sulur pohon beringin tua tampak menghiasi dinding perbukitan kapur Ngalau Indah.
Pemandangan dari Bukit Simarajo ke arah jalan Bukittinggi – Payakumbuh, dengan hamparan sawah subur dan pemandangan bukit hijau yang mulai dikelupas, yang lambat laun bakal merampas keindahan alam yang tercipta selama ratusan tahun. Ke arah sebelah kanan akan terlihat pemandangan ke arah Kota Payakumbuh.